Orang tua yang telah mengasihi kita, memelihara kita sedari kecil. Bahkan walaupun bukan yang melahirkan kita ke dunia, namun mereka yang memberikan kasih sayang adalah orang tua kita.
Dalam penggunaan bahasa Arab istilah orang tua dikenal dengan sebutan Al-walid pengertian tersebut dapat dilihat dalam Alquran surat Lukman ayat 14 yang berbunyi.
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (Berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambahdan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Lukman ayat 14)
Orangtua atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak yang menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya.
Ada pun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya dapat dikemukakan sebagai berikut. (1). Melahirkan, (2). Mengasuh, (3). Membesarkan, (4). Mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yang digambarkan sebagai perhiasan dunia. Sebagaimana Firman Allah Swt dalam Alquran surat Al-Kahfi ayat 46.
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amanah-amanah yang kekal lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi ayat 46).
Kekagumanku terhadap Ayahku
Ayahku adalah seorang laki-laki yang tangguh, menurutku.
Ayahku adalah laki-laki yang hebat, menurutku.
Ayahku adalah laki-laki yang bertanggung jawab, menurutku.
Beliau selalu berjuang, bekerja membanting tulang hanya untuk menafkahi keluarga.
Beliau hanya ingin membahagiakan keluarga didunia dan di akhirat dengan kerja kerasnya dan kesabarannya
dalam mengajari dan mendidik istri dan anak-anaknya.
Senyumku, senyuman Ibu, senyuman Kakak...hanya itu obat penghilang pegal ketika Ayah pulang dari kerja.
Ayah aku sayang kamu....terima kasih atas limpahan kasih sayang dan materi yang engkau berikan untukku
aku ingin membalas limpahan sayangmu itu...tunggu aku Ayah, nantikanlah masa itu Ayah...aku ingin
bahagiakanmu...
Aku ingin seberuntung Ibu, mendapatkan laki-laki yang hebat seperti Ayah...
Kelak aku ingin priaku seperti Ayah...yang selalu menjaga keluarga.
Ayahku adalah panutan bagiku.....teman setiaku selain Ibu,
IBU…
Sungguh tak bisa dihitung kasih sayang seorang ibu untuk buah hatinya
Selama sembilan bulan bersabar dan memberikan yang terbaik
Tak pernah mengeluh, justru selalu tersenyum menanti kehadiran buah hatinya
Dengan penuh kelembutan genggaman Cinta seorang Ibu
Cinta yang akan melindungi buah hatinya tiada henti
Tak peduli seberapa besar bebannya, Beliau tetap tangguh
bekerja keras demi buah hatinya
Bagi Beliau Senyum buah hatinya adalah pemandangan terindah
Membimbing dengan penuh kesabaran
Mengantarkan buah hatinya menuju masa depan
Ibu…
Terima kasih atas semuanya
Cinta dan kasih sayang yang selalu Engkau berikan disetiap detik
Tak akan pernah Ku biarkan air mata kepedihan menetes dari matamu
Ibu, Disini aku merantau untuk menuntut ilmu
suatu saat nanti Aku ingin membuat ibu meneteskan air mata kebahagiaan atas pencapaianku
Aku Sayang Ibu
Sungguh tak bisa dihitung kasih sayang seorang ibu untuk buah hatinya
Selama sembilan bulan bersabar dan memberikan yang terbaik
Tak pernah mengeluh, justru selalu tersenyum menanti kehadiran buah hatinya
Dengan penuh kelembutan genggaman Cinta seorang Ibu
Cinta yang akan melindungi buah hatinya tiada henti
Tak peduli seberapa besar bebannya, Beliau tetap tangguh
bekerja keras demi buah hatinya
Bagi Beliau Senyum buah hatinya adalah pemandangan terindah
Membimbing dengan penuh kesabaran
Mengantarkan buah hatinya menuju masa depan
Ibu…
Terima kasih atas semuanya
Cinta dan kasih sayang yang selalu Engkau berikan disetiap detik
Tak akan pernah Ku biarkan air mata kepedihan menetes dari matamu
Ibu, Disini aku merantau untuk menuntut ilmu
suatu saat nanti Aku ingin membuat ibu meneteskan air mata kebahagiaan atas pencapaianku
Aku Sayang Ibu
Ya Allah
Terima kasih atas segalanya
Semua yang engkau berikan pada hambamu ini
Ayah
Ibu
Kakak
Teman
dan lelaki berwajah manis itu
Mereka selalu jadi penyemangat
Selalu beri senyum ketulusan
Beri warna dalam hidup ini
Beri pelajaran tentang hidup
Ya Allah
Membuat mereka bahagia
Ya Allah
Lindungilah mereka
Terima kasih ya Allah
“Yaa Allah,,sayangilah kedua orang tuaku yang telah mengenalkanku pada kebenaranMu, menunjukkanku pada kebesaranMu, muliakan mereka di sisiMu wahai Dzat Yang mendirikan langit tanpa tiang”,
Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua
Sesungguhnya jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita
mengandung selama 9 bulan kemudian melahirkan kita dengan resiko nyawa
melayang. Ketika kita masih bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan
makanan. Ketika kita buang air, tanpa jijik mereka membersihkan kita
dengan penuh cinta. Kita diberi pakaian dan juga pendidikan.
Mereka
sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin
ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap
mencintai kita. Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika
mereka begitu tua sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak,
ingatlah kesabaran mereka dulu ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah
memiliki anak tentu paham tentang kerewelan anak-anak yang butuh
kesabaran yang sangat dari orang tua.
Adakah
kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya
sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama.
Orang tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita
selamat dan panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang
sama mungkin akan merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.
Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan” Tidak bisa dibandingkan.
Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita mendoakan mereka:
Apabila
anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah,
pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain,
dan anak yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita:
Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Oleh
karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa
untuk ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum
dalam Al Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab
“Ya
Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
[Ibrahim:41]
Robbighfir
lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa
lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya
Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya
Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaat dari ilmu yang kita dapat dengan mengamalkannya setiap hari. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar